Mantan kepala Mossad, Meir Dagan mengingatkan Israel untuk tidak menyerang fasilitas nuklir Iran. “Serangan atas Iran sebelum anda mengeksplorasi semua pendekatan lain, bukan cara yang tepat,” kata Dagan.
Dagan telah pensiun pada Januari 2011 setelah 8 tahun menjadi kepala Mossad. Dia berulang kali mengingatkan bahwa serangan militer bisa gagal menghentikan ambisi nuklir Iran, dan akan menimbulkan konflik besar di wilayah Timur Tengah.
Dagan percaya Presiden AS Barack Obama akan mengintervensi jika diperlukan. Dalam wawancara dengan televisi CBS Jumat (9/3/2012), Dagan mengatakan, yakin rezim Iran merupakan rezim yang sangat rasional. Termasuk Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Dagan yakin pemerintah Iran tidak akan terburu-buru untuk memproduksi bom nuklir karena mereka tahu konsekuensinya.
“Namun tidak diragukan, mereka sedang mempertimbangkan semua implikasi tindakan mereka,” ujar Dagan. “Mereka harus membayar mahal dan saya pikir pemerintah Iran saat ini sangat berhati-hati akan proyek tersebut,” imbuhnya.
“Dan Presiden Obama mengatakan secara terbuka bahwa opsi militer tetap ada dan dia tak akan membiarkan Iran menjadi negara nuklir. Dan dari pengalaman saya, saya biasanya mempercayai presiden AS,” cetus Dagan.
Hal senada dengan Meir Dagan juga disampaikan Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu. Ia mengingatkan Israel untuk tidak melancarkan serangan militer terhadap Iran. Pemimpin OKI ini menyebut serangan terhadap Iran merupakan bentuk kegilaan yang akan membakar seluruh wilayah Timur Tengah.
“Saya telah berulang kali mengingatkan pejabat-pejabat Barat, setiap agresi atau serangan terhadap Iran merupakan bentuk kegilaan dan membuka pintu neraka ke wilayah ini,” kata Ihsanoglu seperti dilansir harian Press TV.
Pemerintah Amerika Serikat, Israel dan negara-negara lainnya telah menuding Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir. Namun pemerintah Iran bersikeras, program nuklir mereka semata-mata untuk pembangkit energi.