Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno (tengah), Wakil Kasal, Laksamana Madya TNI, Marsetio (kiri), dan Asisten Pengamanan Kasal, Laksamana Muda TNI, I Putu Yuli Adnyana (kanan), saat Rapat Pimpinan TNI AL di Cilangkap, Jakarta, Selasa( 24/1). Rapat Pimpinan TNI AL yang diikuti oleh para pejabat penentu kebijakan dan pelaksana, mengangkat tema, "Dengan dilandasi semangat baru, TNI Angkatan Laut bertekad menuntaskan reformasi birokrasi dan pembangunan kekuatan pokok minimum menuju terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani". (Foto: ANTARA/ Ujang Zaelani/ss/pd/11)
24 Januari 2012, Jakarta: Rapim TNI Angkatan Laut adalah forum rapat pimpinan TNI Angkatan Laut yang dihadiri oleh para pejabat penentu kebijakan dan pelaksana, dengan maksud untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut, sekaligus sebagai media untuk menerima masukan secara langsung dari peserta Rapim, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno saat membuka Rapim TNI AL tahun 2012 di Auditorium Detasemen Markas, Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio,M.M tersebut mengangkat tema, "Dengan Dilandasi Semangat Baru, TNI Angkatan Laut Bertekad Menuntaskan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum (MEF) Menuju Terwujudnya TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani".
Rapim TNI AL yang berlangsung selama satu hari tersebut akan membahas tentang Kebijakan dari Panglima TNI Tahun 2012 dengan sasaran meliputi, peningkatan kesiapan operasional melalui program pemantapan satuan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan dan latihan, peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS beserta keluarganya, serta peningkatan tertib administrasi dan hukum.
Selain membahas kebijakan dari Panglima TNI, Rapim TNI AL Tahun 2012 ini membahas pula beberapa substansi dan memperdalam berbagai sasaran program yang akan dilaksanakan oleh TNI AL tahun 2012, diantaranya:
a. Upaya pengoptimalisasian pendekteksian dini terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi terhadap terjadinya pelanggaran hukum di laut dan gangguan keamanan di wilayah yurisdiksi nasional.
b. Kesiapan operasional dan gelar operasi berdasarkan prioritas perkiraan ancaman dan dinamika lingkungan strategis baik OMP dan OMSP dengan memanfaatkan semaksimal mungkin data intelijen operasi dan data dari pengamatan IMSS.
c. Kegiatan pengadaan alutsista secara bertahap dalam rangka mewujudkan MEF dengan memberdayakan industri dalam negeri dan upaya Transfer Of Technology(TOT).
d. Melanjutkan pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana pangkalan meliputi dermaga, runway, shelter pesud, bengkel dan dockyard, messing, fasilitas kesehatan, tangki timbun dan jaringan listrik dengan prioritas pembangunan di daerah rawan konflik untuk mendukung penyelenggaraan operasi dan latihan.
e. Upaya memantapkan peningkatan kesiapan satuan operasional melalui program pengadaan, revitalisasi, modernisasi alutsista beserta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
f. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang terencana dan latihan bertingkat serta berlanjut.
g. Upaya mewujudkan pembinaan program dan anggaran sesuai arah kebijakan program anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta berdasarkan skala prioritas.
Selain itu dibahas juga upaya dari TNI AL dalam meningkatkan dan membangun kemampuan TNI AL diantaranya:
a. Membahas rencana pembentukan Komando Wilayah Laut (Kowila) RI di Surabaya, Komando Armada (Koarmada) Timur di Sorong, Koarmada Tengah di Makassar, Koarmada Barat di Jakarta, dan Divisi-3 Marinir di Sorong, serta melanjutkan pembangunan gedung Mako Lanal Melonguane dan Morotai.
b. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP) dengan melaksanakan operasi pengamanan perbatasan wilayah laut, Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) dan operasi siaga tempur laut wilayah Barat dan Timur.
c. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP) antara lain patroli terkoordinasi dengan negara tetangga (India, Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina dan Australia). Operasi pengamanan obyek vital nasional dan obyek vital TNI, operasi anglamil, operasi khusus menghadapi aksi kekerasan bersenjata di laut, operasi khusus menghadapi gerakan separatis bersenjata, operasi bantuan bencana dan SAR, operasi bantuan kepada pemerintah, operasi PAM VVIP, pam ALKI, opskamla, operasi perdamaian dunia, operasi gaktib dan yustisi.
d. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL dalam operasi penegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional Indonesia serta operasi surta hidrografi.
e. Peningkatan pelaksanaan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri pemerintah.
f. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut.
g. Peningkatan pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan matra laut.
24 Januari 2012, Jakarta: Rapim TNI Angkatan Laut adalah forum rapat pimpinan TNI Angkatan Laut yang dihadiri oleh para pejabat penentu kebijakan dan pelaksana, dengan maksud untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut, sekaligus sebagai media untuk menerima masukan secara langsung dari peserta Rapim, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno saat membuka Rapim TNI AL tahun 2012 di Auditorium Detasemen Markas, Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Acara yang juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Marsetio,M.M tersebut mengangkat tema, "Dengan Dilandasi Semangat Baru, TNI Angkatan Laut Bertekad Menuntaskan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum (MEF) Menuju Terwujudnya TNI Angkatan Laut yang Handal dan Disegani".
Rapim TNI AL yang berlangsung selama satu hari tersebut akan membahas tentang Kebijakan dari Panglima TNI Tahun 2012 dengan sasaran meliputi, peningkatan kesiapan operasional melalui program pemantapan satuan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program pendidikan dan latihan, peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS beserta keluarganya, serta peningkatan tertib administrasi dan hukum.
Selain membahas kebijakan dari Panglima TNI, Rapim TNI AL Tahun 2012 ini membahas pula beberapa substansi dan memperdalam berbagai sasaran program yang akan dilaksanakan oleh TNI AL tahun 2012, diantaranya:
a. Upaya pengoptimalisasian pendekteksian dini terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi terhadap terjadinya pelanggaran hukum di laut dan gangguan keamanan di wilayah yurisdiksi nasional.
b. Kesiapan operasional dan gelar operasi berdasarkan prioritas perkiraan ancaman dan dinamika lingkungan strategis baik OMP dan OMSP dengan memanfaatkan semaksimal mungkin data intelijen operasi dan data dari pengamatan IMSS.
c. Kegiatan pengadaan alutsista secara bertahap dalam rangka mewujudkan MEF dengan memberdayakan industri dalam negeri dan upaya Transfer Of Technology(TOT).
d. Melanjutkan pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana pangkalan meliputi dermaga, runway, shelter pesud, bengkel dan dockyard, messing, fasilitas kesehatan, tangki timbun dan jaringan listrik dengan prioritas pembangunan di daerah rawan konflik untuk mendukung penyelenggaraan operasi dan latihan.
e. Upaya memantapkan peningkatan kesiapan satuan operasional melalui program pengadaan, revitalisasi, modernisasi alutsista beserta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
f. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang terencana dan latihan bertingkat serta berlanjut.
g. Upaya mewujudkan pembinaan program dan anggaran sesuai arah kebijakan program anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta berdasarkan skala prioritas.
Selain itu dibahas juga upaya dari TNI AL dalam meningkatkan dan membangun kemampuan TNI AL diantaranya:
a. Membahas rencana pembentukan Komando Wilayah Laut (Kowila) RI di Surabaya, Komando Armada (Koarmada) Timur di Sorong, Koarmada Tengah di Makassar, Koarmada Barat di Jakarta, dan Divisi-3 Marinir di Sorong, serta melanjutkan pembangunan gedung Mako Lanal Melonguane dan Morotai.
b. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL melalui Operasi Militer untuk Perang (OMP) dengan melaksanakan operasi pengamanan perbatasan wilayah laut, Malacca Strait Sea Patrol (MSSP) dan operasi siaga tempur laut wilayah Barat dan Timur.
c. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP) antara lain patroli terkoordinasi dengan negara tetangga (India, Thailand, Malaysia, Singapura, Philipina dan Australia). Operasi pengamanan obyek vital nasional dan obyek vital TNI, operasi anglamil, operasi khusus menghadapi aksi kekerasan bersenjata di laut, operasi khusus menghadapi gerakan separatis bersenjata, operasi bantuan bencana dan SAR, operasi bantuan kepada pemerintah, operasi PAM VVIP, pam ALKI, opskamla, operasi perdamaian dunia, operasi gaktib dan yustisi.
d. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL dalam operasi penegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional Indonesia serta operasi surta hidrografi.
e. Peningkatan pelaksanaan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri pemerintah.
f. Peningkatan pelaksanaan tugas TNI AL dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut.
g. Peningkatan pelaksanaan pemberdayaan wilayah pertahanan matra laut.