AFP Presiden Sudan Omar al-Bashir
Tentara Sudan berhasil membebaskan 14 pekerja pembangunan jalan asal China, sebagian dari warga negara China yang ditawan kelompok militan di wilayah terpencil di selatan Sudan.
Para pekerja China itu "dibebaskan" oleh pasukan Sudan dan dievakuasi ke kota El Obeid, Radio Omdurman mengutip Gubernur Kordofan Selatan Ahmed Haroun, Senin (30/1/2012). Haroun mengatakan, mereka dalam kondisi sehat.
Laporan, yang juga dilansir kantor berita resmi SUNA, tidak menyebut kapan operasi pembebasan itu berlangsung. Menurut Haroun, militer dan aparat keamanan berusaha membebaskan para pekerja yang masih ditawan.
Laporan itu tidak menyebut jumlah orang-orang yang masih disekap, namun Kedutaan Besar China di Khartoum mengatakan, 29 warganya ditangkap dalam sebuah serangan pada Sabtu (27/1/2012) dekat kota Abbasiya di Kordofan Selatan.
Pejabat Sudan menuduh Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N), sebuah cabang dari gerakan gerilyawan yang memerangi berbagai rezim di Khartoum selama beberapa dekade.
Banyak anggota SPLM berasal dari etnis minoritas yang menguasai wilayah Sudan Selatan, yang telah merdeka enam bulan lalu.
Sudan menuduh Sudan Selatan mempersenjatai kelompok-kelompok pro-Sudan Selatan di Kordofan Selatan. Namun pemerintah Sudan Selatan menyebut tuduhan-tuduhan itu hanya alasan untuk bisa menginvasi Selatan di masa mendatang.
China mengirim banyak warganya untuk bekerja di wilayah-wilayah yang tidak stabil seperti Sudan. Tahun lalu, China terpaksa mengirim kapal dan pesawat untuk mengevakuasi 30.000 warganya dari Libya.
China secara konsisten menggunakan pengaruhnya dalam berbagai forum diplomatik seperti PBB untuk membela Sudan dan pemimpinnya Omar al-Bashir. Dalam beberapa tahun terakhir, China juga berupaya membangun hubungan yang baik dengan Sudan Selatan, tempat sebagian ladang minyak Sudan berlokasi.
Para pekerja China itu "dibebaskan" oleh pasukan Sudan dan dievakuasi ke kota El Obeid, Radio Omdurman mengutip Gubernur Kordofan Selatan Ahmed Haroun, Senin (30/1/2012). Haroun mengatakan, mereka dalam kondisi sehat.
Laporan, yang juga dilansir kantor berita resmi SUNA, tidak menyebut kapan operasi pembebasan itu berlangsung. Menurut Haroun, militer dan aparat keamanan berusaha membebaskan para pekerja yang masih ditawan.
Laporan itu tidak menyebut jumlah orang-orang yang masih disekap, namun Kedutaan Besar China di Khartoum mengatakan, 29 warganya ditangkap dalam sebuah serangan pada Sabtu (27/1/2012) dekat kota Abbasiya di Kordofan Selatan.
Pejabat Sudan menuduh Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N), sebuah cabang dari gerakan gerilyawan yang memerangi berbagai rezim di Khartoum selama beberapa dekade.
Banyak anggota SPLM berasal dari etnis minoritas yang menguasai wilayah Sudan Selatan, yang telah merdeka enam bulan lalu.
Sudan menuduh Sudan Selatan mempersenjatai kelompok-kelompok pro-Sudan Selatan di Kordofan Selatan. Namun pemerintah Sudan Selatan menyebut tuduhan-tuduhan itu hanya alasan untuk bisa menginvasi Selatan di masa mendatang.
China mengirim banyak warganya untuk bekerja di wilayah-wilayah yang tidak stabil seperti Sudan. Tahun lalu, China terpaksa mengirim kapal dan pesawat untuk mengevakuasi 30.000 warganya dari Libya.
China secara konsisten menggunakan pengaruhnya dalam berbagai forum diplomatik seperti PBB untuk membela Sudan dan pemimpinnya Omar al-Bashir. Dalam beberapa tahun terakhir, China juga berupaya membangun hubungan yang baik dengan Sudan Selatan, tempat sebagian ladang minyak Sudan berlokasi.