Rusia kelihatannya mulai beraksi secara kongkrit terhadap krisis kawasan Teluk yang semakin memanas menyusul upaya memperketat sanksi terhadap Iran,yang ditanggapi Iran dengan ancaman akan menutup Selat Hourmuz.
Selamnjutnya Iran melakukan latihan militernya terbesar juga selama sepuluh hari di timur Selat Hourmuz ,dan latihan militer terbesar Iran yang dinamakan Velayat 90 itu akan dilanjutkan beberapa hari kedepan di kawasan yang sama pula yang akan melibatkan pasukan pengawal revolusi Iran.
Ketegangan semakin meningkat karena reaksi Washington yang akan membuka paksa Selat Hourmuz seiring mengirimkan berbagaia mesin perangnya ke kaw2asan Teluk,misalnya dengan mempersenjatai UAE,menempatkan 15.000 serdadunya di Kuweit dan juga mengirimkan 84 pesawat tempurnya ke Arab Saudi.
Selain itu Paman Sam juga memperkuat pangkalan militernya di Bahrain,dan disana akan selalu di pantau oleh Kapal Induknya USS John Stennis,dan minggu lkalu paling tidak dua Kapal Induk AS sudah berada sekitar perairan Teluk,yakni USS Abraham Lincoln dan USS Carl Vinson,seiring menggelar latihan militer bersama Israel dengan kode Calengge tersebut.Sekarang ribuan pasukan Paman Sam sudah berada di Israel, untuk mengadakan latihan penembakan rudal itu.
Dalam menanggapi ketegangan tersebut yang semakin meningkat,maka Rusia sebagai pendukung utama Iran juga akan menggelar latihan militer besar-besaran di utara perbatasan Iran.Latihan terbesar yang pernah di adakan oleh Rusia yang akan diselenggarakan di wilayah Rusia selatan,Abkhasia,Ossetia selatan hingga Armenia. Latihan militer yang dianamakan dengan Kaukasia 2012 itu sebagai realisasi pesan keras Moskow minggu lalu,bahwa intervensi terhadap Iran juga dianggap mengancam Rusia.
Selain itu manuver militer Rusia dekat perbatasan Iran itu jelas sebagai pesan kepada Washington dan Tel Aviv supaya mengurungkan aksinya itu.Menurut informasi dari Moskow,bahwa latihan militer Rusia itu dilaakuakan sebagai persiapan untuk menghadapi eskalasi konflik yang makin meninggi di kawasan teluk antara AS dan Israel disatu pihak dan Iran di pihak lainnya.
Krisis kawasan teluk Parsia kelihatannya semakin mengkhawatirkan,karena Israel senantiasa mendorong Washington supaya meneyerbu Iran sebagai dalih untuk menghancurkan reaktor nuklir Teheran tersebut. Hakl ini sangat mengkhawatirkan ,karena jika perang pecah di Teluk maka ladang-ladang minyak di kawasan akan terganggu hingga mengganggu suplainya sekitar 40 persen minyak dunia yang di kirim melalui Selat Hourmuz keberbagai kawasan dunia lainnya.Konsekuwensinya harganya membungbung tinggi,yang akan memukul telak negara-negara Eropa sendiri yang sedang dilanda krisis zona Euro ,begitu juga AS yang sedang terbelit hutang. Apakah mereka menyadarinya ?