Para saksi mata mengatakan mereka mendengar ledakan dan kontak senjata sengit di kawasan yang terletak hanya lima km dari pusat kota.
Aliran listrik terputus sementara jalur komunikasi terganggu ketika serangan berlangsung. Pegiat mengatakan lebih dari 2.000 tentara dan 50 tank dikerahkan dalam serangan ini. Kawasan pinggiran ibukota dikenal sebagai kubu para petempur oposisi yang tergabung dalam Tentara Pembebasan Suriah. Sebagian besar anggota organisasi berasal dari tentara pemerintah yang membelot. Serangan oleh tentara pemerintah juga dilaporkan terjadi di kota Rankous, sekitar 30 km di utara Damaskus.
Resolusi DK
Para pegiat mengatakan kota tersebut sekarang berubah menjadi daerah bencana, sama sekali terputus dari dunia luar. Mereka mengatakan sejumlah rumah terbakar akibat tembakan artileri.
Menurut para pegiat warga Rankous sangat membutuhkan bantuan medis.
Wartawan BBC di Beirut Jim Muir mengatakan serangan terbaru pasukan pemerintah menewaskan setidaknya 13 orang.
Media pemerintah mengungkapkan enam tentara tewas dalam penyerbuan di dekat pinggiran Damaskus.
Insiden kekerasan ini terjadi sehari setelah Liga Arab membekukan misi pemantauan di Suriah, keputusan yang dikecam oleh pemerintah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
Hubungan pemerintah Suriah dan Liga Arab tegang dalam beberapa waktu terakhir.
Liga Arab mengatakan pemerintah Suriah memanaskan situasi di lapangan dan mengutamakan apa yang mereka sebut opsi keamanan.
Pemerintah Suriah sementara itu menuduh Liga Arab membekukan misi pemantauan atas dasar pertimbangan politik semata.
Meningkatnya kekerasan di Suriah dan pembekukan misi pemantauan oleh Liga Arab membuat tekanan kepada anggota Dewan Keamanan (DK) PBB yang bersidang pekan depan, makin besar untuk mengeluarkan resolusi keras terhadap Suriah.