Kairo (ANTARA News) - Kapal Induk Amerika Serikat USS John Paul Jones (JPJ), memberi bantuan medis terhadap seorang anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang menderita sakit di atas kapal kargo berbendera Panama yang sedang berlayar di Teluk Persia.
"Alhamdulillah, saya sudah sembuh dari sakit usus buntu setelah mendapat perawatan dan operasi di rumah sakit di kamp militer AS di Kuwait," kata Otib Muhammad dalam wawancara lewat telepon dari Kairo, Ahad.
Pemuda lajang berusia 37 tahun asal Madura itu saat ini ditampung di KBRI Kuwait setelah menjalani operasi usus buntu pada Jumat (20/1).
Otik yang bekerja di kapal kargo, Achilles, berbendara Panama itu mengisahkan, ia menderita sakit sejak sembilan hari lalu di atas kapal di tengah laut bagian utara Teluk Persia, sekitar 52 mil dari pantai Irak.
"Tiga hari lalu, sakit usus buntu saya mencapai puncaknya dan tidak tertahankan lagi. Kapten akhirnya mengontak kapal sekitar untuk meminta pertolongan medis dan saya pun diangkut lewat helikopter ke kamp Militer AS di Arifjan, Kuwait," ujarnya.
Pihak militer AS kepada KBRI Kuwait menjelaskan, Kapal Induk JPJ segera mengirim helikopter yang sedang bersiaga di JPJ setelah menerima informasi permintaan pertolongan dari sebuah kapal berbendera Panama.
KBRI Kuwait menyampaikan terima kasih kepada AS atas tindakan darurat yang sangat cepat untuk menolong WNI tersebut.
"Pak Dubes (Duta Besar RI untuk Kuwait), Ferry Adamhar, telah mengirim Nota Diplomatik ucapan terima kasih kepada Dubes AS di Kuwait," kata Afrian Asri, Staf Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kuwait.
Otib menjelaskan, terdapat 10 WNI termasuk dia, bekerja di kapal kargo yang mengirim barang dari dan ke berbagai negara tersebut.
Saat ini Kapal Achilles yang mengangkut gandum dari Kanada itu sedang membongkar muatannya di salah satu dermaga di Irak.
Otik mengatakan, ia akan kembali ke Tanah Air untuk pemulihan kondisi kesehatannya dan akan kembali lagi untuk bekerja sebagai juru mudi di kapal yang sama.
Ia akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat lewat Bahrain saat kapal tersebut akan berlabuh di dermaga di Bahrain dari Irak.
Otib mengaku ia telah bekerja sebagai ABK sejak berusia 22 tahun dan bekerja di sedikitnya enam kapal asing dari satu negara ke negara lain.
"Saya akan pulang sementara ke Indonesia dan akan kembali lagi sebagai ABK bila kesehatan telah pulih," ujarnya dan menambahkan, "sakit ini sebetulnya sudah lama saya rasakan, tapi setiap ke klinik, dokter bilang tidak ada penyakit," katanya.
"Alhamdulillah, saya sudah sembuh dari sakit usus buntu setelah mendapat perawatan dan operasi di rumah sakit di kamp militer AS di Kuwait," kata Otib Muhammad dalam wawancara lewat telepon dari Kairo, Ahad.
Pemuda lajang berusia 37 tahun asal Madura itu saat ini ditampung di KBRI Kuwait setelah menjalani operasi usus buntu pada Jumat (20/1).
Otik yang bekerja di kapal kargo, Achilles, berbendara Panama itu mengisahkan, ia menderita sakit sejak sembilan hari lalu di atas kapal di tengah laut bagian utara Teluk Persia, sekitar 52 mil dari pantai Irak.
"Tiga hari lalu, sakit usus buntu saya mencapai puncaknya dan tidak tertahankan lagi. Kapten akhirnya mengontak kapal sekitar untuk meminta pertolongan medis dan saya pun diangkut lewat helikopter ke kamp Militer AS di Arifjan, Kuwait," ujarnya.
Pihak militer AS kepada KBRI Kuwait menjelaskan, Kapal Induk JPJ segera mengirim helikopter yang sedang bersiaga di JPJ setelah menerima informasi permintaan pertolongan dari sebuah kapal berbendera Panama.
KBRI Kuwait menyampaikan terima kasih kepada AS atas tindakan darurat yang sangat cepat untuk menolong WNI tersebut.
"Pak Dubes (Duta Besar RI untuk Kuwait), Ferry Adamhar, telah mengirim Nota Diplomatik ucapan terima kasih kepada Dubes AS di Kuwait," kata Afrian Asri, Staf Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kuwait.
Otib menjelaskan, terdapat 10 WNI termasuk dia, bekerja di kapal kargo yang mengirim barang dari dan ke berbagai negara tersebut.
Saat ini Kapal Achilles yang mengangkut gandum dari Kanada itu sedang membongkar muatannya di salah satu dermaga di Irak.
Otik mengatakan, ia akan kembali ke Tanah Air untuk pemulihan kondisi kesehatannya dan akan kembali lagi untuk bekerja sebagai juru mudi di kapal yang sama.
Ia akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat lewat Bahrain saat kapal tersebut akan berlabuh di dermaga di Bahrain dari Irak.
Otib mengaku ia telah bekerja sebagai ABK sejak berusia 22 tahun dan bekerja di sedikitnya enam kapal asing dari satu negara ke negara lain.
"Saya akan pulang sementara ke Indonesia dan akan kembali lagi sebagai ABK bila kesehatan telah pulih," ujarnya dan menambahkan, "sakit ini sebetulnya sudah lama saya rasakan, tapi setiap ke klinik, dokter bilang tidak ada penyakit," katanya.