Pemerintah Inggris siap menjual alat utama persenjataan kepada Indonesia sebagai salah satu sektor perdagangan kedua negara yang dikembangkan.
Perdana Menteri Kerajaan Inggris David Cameron mengatakan dalam pertemuannya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari pertemuan bilateral itu ada kerja sama baru yang dibahas. Kemitraan yang diperbarui dalam diskusi tingkat tinggi tersebut termasuk bidang keamanan, perdagangan, perubahan iklim, dan pendidikan.
Perdana Menteri Kerajaan Inggris David Cameron mengatakan dalam pertemuannya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dari pertemuan bilateral itu ada kerja sama baru yang dibahas. Kemitraan yang diperbarui dalam diskusi tingkat tinggi tersebut termasuk bidang keamanan, perdagangan, perubahan iklim, dan pendidikan.
"Kerja sama lebih besar antara militer dan industri pertahanan kedua negara. Kami siap memberikan keahlian sesuai dengan Indonesia yang ingin melakukan modernisasi dalam aset militernya," ujar Cameron dalam keterangan pers bersama dengan Presiden Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4).
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan di dalam pertemuan yang berlangsung tadi sore, PM Cameron yang pertama kali menyinggung soal rencana penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke Indonesia.
Perwakilan dari pelaku industri pertahanan Inggris masuk dalam delegasi PM Cameron.
Purnomo pun mengatakan Indonesia memang berencana untuk membeli alutsista dari Inggris.
"Ada penangkis serangan udara, multi launcher rocket," ujarnya kepada Beritasatu.com di Istana Merdeka, Rabu (11/4).
Sayangnya, Purnomo tidak mengetahui persis jumlah unit yang akan dibeli beserta harganya. Pembelian ini pun masih pada tahap pembahasan.
"Saya lupa, jumlahnya tidak begitu besar juga nilainya juga kecil kok. Masih pembahasan," kata Purnomo.
Ia menambahkan pada dasarnya pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran dari pemerintah Inggris. Presiden pun menekankan perlu adanya kerja sama produksi (joint production) dan alih tekonologi.
Purnomo mengatakan dalam pertemuan tersebut, tidak disinggung mengenai isu masa lalu, tapi semuanya fokus pada kerja sama ke depan.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki pesawat tempur Hawk buatan Inggris. Pemerintah Inggris di bawah Partai Buruh melarang ekspor pesawat tempur ke Indonesia pada tahun 1999 setelah ada laporan Jakarta menggunakan pesawat tersebut untuk melepaskan bom kepada warga sipil di Timor Timur.
Cameron menilai Indonesia saat ini adalah negara berdemokrasi yang paling menginspirasi di dunia dengan kemajuan ekonomi yang cepat.
Seperti dikutip harian The Guardian, menurut Cameron militer Indonesia tidak lagi memainkan peran di politik tapi berfungsi penuh dalam mempertahankan negara dari serangan pihak luar.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan di dalam pertemuan yang berlangsung tadi sore, PM Cameron yang pertama kali menyinggung soal rencana penjualan alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke Indonesia.
Perwakilan dari pelaku industri pertahanan Inggris masuk dalam delegasi PM Cameron.
Purnomo pun mengatakan Indonesia memang berencana untuk membeli alutsista dari Inggris.
"Ada penangkis serangan udara, multi launcher rocket," ujarnya kepada Beritasatu.com di Istana Merdeka, Rabu (11/4).
Sayangnya, Purnomo tidak mengetahui persis jumlah unit yang akan dibeli beserta harganya. Pembelian ini pun masih pada tahap pembahasan.
"Saya lupa, jumlahnya tidak begitu besar juga nilainya juga kecil kok. Masih pembahasan," kata Purnomo.
Ia menambahkan pada dasarnya pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran dari pemerintah Inggris. Presiden pun menekankan perlu adanya kerja sama produksi (joint production) dan alih tekonologi.
Purnomo mengatakan dalam pertemuan tersebut, tidak disinggung mengenai isu masa lalu, tapi semuanya fokus pada kerja sama ke depan.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki pesawat tempur Hawk buatan Inggris. Pemerintah Inggris di bawah Partai Buruh melarang ekspor pesawat tempur ke Indonesia pada tahun 1999 setelah ada laporan Jakarta menggunakan pesawat tersebut untuk melepaskan bom kepada warga sipil di Timor Timur.
Cameron menilai Indonesia saat ini adalah negara berdemokrasi yang paling menginspirasi di dunia dengan kemajuan ekonomi yang cepat.
Seperti dikutip harian The Guardian, menurut Cameron militer Indonesia tidak lagi memainkan peran di politik tapi berfungsi penuh dalam mempertahankan negara dari serangan pihak luar.