Pratu La Ode Alwi, anggota TNI dari Batalyon Infantri 753 AVT Nabire, yang diduga ditembak kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kota Lama Mulia Puncak jaya, Kamis 8 Maret, akhirnya tewas. Ia meninggal di dalam pesawat saat hendak dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura.
Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih, Kolonel Inf Ali Hamdan Bogra membenarkan kabar duka itu. "Anggota kami yang ditembak kelompok separatis akhirnya meninggal ketika dievakuasi dengan pesawat milik Maskapai MAF menuju Jayapura, tepat pukul 14.05 WIT," ucapnya.
Dia menambahkan, nyawa korban tidak bisa diselamatkan, karena yang tertembak di bagian kepala. "Luka di kepalanya cukup parah, sehingga sejak tertembak kondisinya kritis," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, korban disemayamkan di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura. "Rencana selanjutnya korban akan diterbangkan ke Nabire untuk diserahkan ke pihak keluarga," jelasnya.
Sementara para pelaku, sambungnya, masih dalam pengejaran. "Mereka masih kami kejar, karena selain menembak anggota juga merampas senjatanya. Mereka diperkirakan lari ke arah Kampung Wandigobak," ucapnya.
Terjadinya penembakan dan perampasan senjata, bermula ketika Pratu La Ode Alwi bersama salah seorang rekannya melintas di lokasi kejadian, tepatnya di depan kios Cipta Jaya, Kota Lama, Mulia, dengan mobil truk.
Tiba-tiba kelompok diduga OPM yang jumlah diperkirakan lebih tiga orang, menghadang truk tersebut. Para pelaku kemudian memberondong tembakan ke arah korban, hingga mengenai bagian kepala, lantas merampas senjata miliknya, jenis SS1. Para pelaku kemudian langsung melarikan diri masuk hutan.
Juru Bicara Kodam 17 Cenderawasih, Kolonel Inf Ali Hamdan Bogra membenarkan kabar duka itu. "Anggota kami yang ditembak kelompok separatis akhirnya meninggal ketika dievakuasi dengan pesawat milik Maskapai MAF menuju Jayapura, tepat pukul 14.05 WIT," ucapnya.
Dia menambahkan, nyawa korban tidak bisa diselamatkan, karena yang tertembak di bagian kepala. "Luka di kepalanya cukup parah, sehingga sejak tertembak kondisinya kritis," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, korban disemayamkan di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura. "Rencana selanjutnya korban akan diterbangkan ke Nabire untuk diserahkan ke pihak keluarga," jelasnya.
Sementara para pelaku, sambungnya, masih dalam pengejaran. "Mereka masih kami kejar, karena selain menembak anggota juga merampas senjatanya. Mereka diperkirakan lari ke arah Kampung Wandigobak," ucapnya.
Terjadinya penembakan dan perampasan senjata, bermula ketika Pratu La Ode Alwi bersama salah seorang rekannya melintas di lokasi kejadian, tepatnya di depan kios Cipta Jaya, Kota Lama, Mulia, dengan mobil truk.
Tiba-tiba kelompok diduga OPM yang jumlah diperkirakan lebih tiga orang, menghadang truk tersebut. Para pelaku kemudian memberondong tembakan ke arah korban, hingga mengenai bagian kepala, lantas merampas senjata miliknya, jenis SS1. Para pelaku kemudian langsung melarikan diri masuk hutan.