Unit-unit tentara Suriah menggelar operasi 'kualitatif' untuk memburu para pemberontak di provinsi wilayah utara di Idlib.
Bentrokan meletus, Sabtu (10/3) malam antara tentara pemerintah dan pemberontak di kota itu di mana pemberontak telah memasang banyak alat peledak di jalanan dan alun-alun.
Mengutip sumber resmi pejabat militer Suriah, surat kabar Al-Watan melaporkan tindakan keras itu ditujukan untuk mengembalikan keadaan normal kota tersebut. Pejabat itu menjamin tidak ada korban yang disebabkan oleh tentara.
Tak hanya bergerak di Idlib, Al-Watan menyebut militer juga menggelar operasi serupa di kota-kota sekitar Idlib dan menangkap beberapa buronan.
Radio swasta Sham FM yang mengudara di kawasan itu menyatakan tentara menewaskan 14 orang bersenjata selama operasi di Idlib tersebut.
Sementara itu, organisasi HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan 16 pejuang pemberontak, tujuh tentara dan empat warga sipil tewas dalam pertempuran Idlib. Sementara dalam pertempuran terpisah 15 orang lainnya termasuk tiga tentara.
Sementara itu, sebuah "kelompok teroris bersenjata" membunuh seorang pejabat militer berpangkat kolonel di Ashrafiyyet Sahnaya di pinggiran Damaskus. Kolonel Nidal Sakkr ditembak dan tewas ditempat ketika sedang menuju sebuah unit militer.
Pemerintah Suriah menuduh negara Arab dan Barat menyalurkan bantuan senjata dan keuangan pada kelompok-kelompok bersenjata.