Serangan udara militer Israel di wilayah Jalur Gaza yang menyasar kelompok perlawanan Palestina menewaskan setidaknya sepuluh orang di wilayah tersebut.
Salah satu yang tewas dalam peristiwa itu adalah Sekretaris Umum kelompok Komite Perlawanan Rakyat, PRC, Zohair al-Qaisi.
PRC sendiri merupakan salah satu faksi yang terkait dengan Hamas.
Selain al-Qaisi sejumlah anggota perlawanan lain dilaporkan juga tewas bersamanya.
al-Qaisi tewas saat berada dalam mobilnya yang sedang berada di wilayah Gaza.
Pemerintah Israel beralasan serangan itu dilakukan karena kelompok yang dipimpin oleh al-Qaisi berencana untuk melakukan serangan ke wilayah mereka.
Juru Bicara Militer Israel juga mengatakan bahwa al-Qaisi berada di balik aksi ledakan bom dan serangan bersenjata yang terjadi di wilayah perbatasan Israel dengan Mesir tahun lalu.
Dia mengatakan akibat serangan itu delapan warga Israel dan lima tentara Mesir tewas sedangkan dari kelompok penyerang ada sepuluh orang yang tewas.
Aksi balasan
Kelompok Hamas yang menguasai wilayah Gaza mengatakan ada delapan orang lain yang tewas dalam serangan tersebut.
Serangan pertama Israel terjadi hanya beberapa jam setelah kelompok perlawanan di Gaza menembakan sejumlah roket ke wilayah Israel.
Tidak ada korban jiwa dalam aksi serangan roket yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina itu.
"Pembunuhan yang menimpa pemimpin PRC tidak akan mengakhiri perlawanan kita"
Abu Attiya
Laporan menyebutkan serangan udara yang dilancarkan Israel hari Jumat (09/03) merupakan yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Juru Bicara PRC di Gaza mengatakan mereka akan melakukan pembalasan atas serangan yang dilancarkan Israel itu.
"Semua pilihan terbuka sebelum para pejuang kita merespon kejahatan tercela ini. Pembunuhan yang menimpa pemimpin PRC tidak akan mengakhiri perlawanan kita," kata Juru Bicara PRC Abu Attiya.
Wartawan BBC di kawasan Timur Tengah, Kevin Connoly mengatakan PRC merupakan kelompok yang berada di belakang aksi serangan roket ke arah wilayah Israel selama ini.
Penyerangan terhadap pemimpin PRC bukanlah yang pertama, tahun lalu militer Israel juga melakukan serangan yang menewaskan mantan pemimpin PRC, Kamal al-Nairab dan seorang kepala militer PRC.