Kementerian Pertahanan Indonesia bersama dengan Kementerian Pertahanan Perancis melakukan penandatangan kerjasama bidang pertahanan. Kedua negara sepakat meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dan upaya menjaga perdamaian dunia.
" Perancis ingin meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di bidang penanganan aksi terorisme dan pengamanan jalur maritim dari pembajakan," kata Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Paris, Rabu (19/2).
Penandatangan ini dilakukan wakil dari Kementerian Pertahanan Perancis, IGA Daniel Argenson. Turut menemani KSAD Jendral TNI Pramono Edhi Wibowo dan Atase Pertahanan KBRI Paris Kolonel Pnb Erwin Buana Utama.
Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa latar belakang penandatangan kerjasama antara Indonesia dan Perancis adalah dalam rangka menindaklanjuti Joint declaration on strategic partnership antara Pemerintah Indonesia dan Perancis yang disepakati dalam pertemuan Presiden SBY dan PM Perancis Francois Fillon pada bulan Juli tahun lalu.
Menurut Sjafrie Sjamsoeddin, kunjungannya ke Paris intinya adalah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Perancis dan memastikan konsep dari kesepakatan yang dilakukan antara kedua kepala Negara dalam Partnership Cooperation Agreement yang saling menguntungkan kedua Negara.
Dikesempatan ini, Sjafrie juga mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan modernisasi peralatan militer khususnya alat utama sistem senjata (alutsista) sesuai dengan perkembangan teknologi dalam menjaga keamanan wilayah Indonesia.
Lebih lanjut, katanya, modernisasi Alutsista ini sejalan dengan kemajuan ekonomi Indonesia yang terus meningkat yang selama ini menjadi focus pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu Atase Pertahanan KBRI Paris Kolonel Pnb Erwin Buana Utama mengatakan bahwa telah disepakati teknis penataan tentang kegiatan kerjasama di bidang pertahanan antara kementerian Pertahanan RI dengan Menteri Pertahanan dan Veteran Affair Perancis.
Dikatakannya deklarasi bersama mengenai Kemitraan Strategis Indonesia-Perancis itu merupakan landasan kuat bagi kerja sama yang lebih luas dan terarah antara kedua negara di masa mendatang
Menurut Kolonel Pnb Erwin Buana Utama kedua Negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan yang telah dijalin kedua negara terutama dalam hal pendidikan serta meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia, dalam hal alutsista khususnya produksi Prancis.
RUU Inhankam
Ditempat terpisah, Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf berharap RUU Industri pertahanan dan keamanan (RUU Inhankam) bisa dijadikan solusi kemandirian alutsista)nasional.
"Melalui RUU ini nantinya diharapkan Indonesia tidak menjadi negara konsumen alutsista abadi, dapat mendorong pemberdayaan dan peningkatan SDM dalam negeri dan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat," uja Al Muzzammil di Jakarta, Kamis.
Harapannya juga bahwa RUU ini bisa membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat sehingga pengangguran bisa pula diserap melalui industri pertahanan ini.
Dalam RUU tersebut, ia menambahkan, diatur bahwa pemerintah ikut terlibat dalam menjaga keberlangsungan industri pertahanan dengan memberikan modal sekaligus sebagai klien utama industri pertahanan.