Setiap tahun anggaran baru, TNI-AD akan terus menambah alutsista (alat utama sistem persenjataan) guna menuju minimum esensial (minimum essential force).Demikian ditegaskan oleh Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Budiman kepada wartawan usai menghadiri gladi kotor upacara Hari Juang Kartika 2011 di Lapangan Mako Brigif 15 Kujang Cimahi, Jawa Barat, Senin.
“Untuk tahun 2012 kita akan mendatangkan 100 tank Leopard 2A6 buatan Jerman. Kita sengaja membeli tank jenis itu, karena saat ini jenis itu merupakan tank terbaik yang ada di dunia. Dan kemampuan alat tempur kita harus terus dibenahi,” ujarnya.
Menurutnya, salah satu alasan TNI AD membeli alutsista dari luar negeri karena sejumlah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang ada seperti PT Pindad, LEN, PAL, dan Kojabahari belum mampu menciptakan sistem persenjataan serupa. Meskipun terpaksa membeli Alutsista produk asing, pihaknya selalu menerapkan persyaratan transfer of technology.
“Kalau pun kita terpaksa harus membeli persenjataan dari luar, kita syarakatkan kepada produsennya untuk mau transfer ilmu pengetahuan kepada kita. Makanya, saat melakukan pembelian kita sengaja bawa tenaga ahli dari Pindad dan BUMN lainnya agar bisa mengadopsi teknologi yang telah negara lain gunakan,” ujarnya.
Ia menargetkan bahwa hingga 2014 mendatang sejumlah alutsista penting yang dibutuhkan TNI AD sudah bisa terpenuhi secara bertahap tiap tahunnya.
Ia menargetkan bahwa hingga 2014 mendatang sejumlah alutsista penting yang dibutuhkan TNI AD sudah bisa terpenuhi secara bertahap tiap tahunnya.
Menurutnya, pemenuhan alutsista merupakan tahap terakhir yang dilakukan TNI AD setelah fase pembangunan dan peningkatan SDM (sumber daya manusia) dilakukan dan kesejahteraan prajurit terpenuhi.
“Dalam rangka meningkatkan SDM kita benahi dengan peningkatan lembaga pendidikan yang ada. Latihan tempur dan anggaran pendidikan untuk hal ini sudah kita tambah. Meski demikian mengenai anggaran detail untuk pendidikannya tidak bisa saya sebutkan,” ujarnya.
“Dalam rangka meningkatkan SDM kita benahi dengan peningkatan lembaga pendidikan yang ada. Latihan tempur dan anggaran pendidikan untuk hal ini sudah kita tambah. Meski demikian mengenai anggaran detail untuk pendidikannya tidak bisa saya sebutkan,” ujarnya.
Begitu juga dengan kesejahteraan sudah dipenuhi oleh pemerintah. Prajurit telah diberi remunerasi yang cukup termasuk memperhitungkan bagi mereka yang telah berkeluarga dan biaya pendidikan anaknya.Sedangkan mengenai peringatan Hari Juang Kartika 2011 yang digelar di Cimahi, menurutnya akan melibatkan sedikitnya 4.000 prajurit termasuk dari kalangan sipil seperti FKPPI dan Angkatan Muda Siliwangi. Hari Juang Kartika merupakan peringatan Hari Jadi Angkatan Darat.
“Meskipun hari jadi, dalam pelaksanaannya kita akan lakukan secara sederhana di berbagai bidang. Apa yang ada dan miliki akan kita tampilkan tanpa harus melebih-lebihkan dengan memaksa memanggail satuan di luar Cimahi,” ujarnya.