Korea Utara (Korut) mempermudah warganya untuk bergabung dalam militer dengan mengurangi batas minimal tinggi badan bagi prajurit. Hal itu disebabkan karena merebaknya wabah kelaparan di negeri komunis itu. Warga Korut sendiri juga terkenal dengan tubuhnya yang cenderung pendek.
Menurut media asal Korea Selatan (Korsel), Daily NK, seorang dengan tinggi badan 142 centimeter sudah boleh bergabung ke dalam militer. Sebelumnya, batas minimal tinggi badan bagi seorang prajurit Korut adalah 145 centimeter.
Namun, tubuh bagi seorang pria berusia 16 hingga 17 tahun harus terlihat sempurna, begitu pula para prajurit perempuan. Umumnya, warga Korut memang selalu terlihat lebih pendek daripada warga Korsel. Dalam usia remaja, seorang pemuda atau pemudi Korsel dapat memiliki tinggi badan 172 centimeter.
"Banyak pria pendek yang tidak memenuhi batas minimal tinggi badan. Saat ini, militer Korut sudah menerima seseorang yang tinggi badannya lebih dari 142 centimeter," ujar sumber dari Korut, seperti dikutip AFP, Senin (2/4/2012).
Bocah-bocah Korut yang lahir pada dekade 1990 akan mengikuti program wajib militer, meski demikian, mereka kerap menderita kelaparan sepanjang hidupnya.
"Warga Korut mengatakan bahwa bocah-bocah generasi baru di negaranya terlihat lebih pendek," ujar sumber.
Kepala Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Valerie Amos juga mengatakan, bahwa satu dari dua anak Korut mengalami kekurangan gizi.
Menurut media asal Korea Selatan (Korsel), Daily NK, seorang dengan tinggi badan 142 centimeter sudah boleh bergabung ke dalam militer. Sebelumnya, batas minimal tinggi badan bagi seorang prajurit Korut adalah 145 centimeter.
Namun, tubuh bagi seorang pria berusia 16 hingga 17 tahun harus terlihat sempurna, begitu pula para prajurit perempuan. Umumnya, warga Korut memang selalu terlihat lebih pendek daripada warga Korsel. Dalam usia remaja, seorang pemuda atau pemudi Korsel dapat memiliki tinggi badan 172 centimeter.
"Banyak pria pendek yang tidak memenuhi batas minimal tinggi badan. Saat ini, militer Korut sudah menerima seseorang yang tinggi badannya lebih dari 142 centimeter," ujar sumber dari Korut, seperti dikutip AFP, Senin (2/4/2012).
Bocah-bocah Korut yang lahir pada dekade 1990 akan mengikuti program wajib militer, meski demikian, mereka kerap menderita kelaparan sepanjang hidupnya.
"Warga Korut mengatakan bahwa bocah-bocah generasi baru di negaranya terlihat lebih pendek," ujar sumber.
Kepala Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Valerie Amos juga mengatakan, bahwa satu dari dua anak Korut mengalami kekurangan gizi.