Kementerian Lingkungan Hidup membuka konferensi Keamanan Lingkungan Regional Asia Tenggara (Southeast Asia Regional Environmental Security Conference) yang diadakan 2-5 April 2012 di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (2/4). Konferensi ini diikuti perwakilan 14 negara dari ASEAN, Australia, Timor Leste, dan China.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan itu adalah konferensi pertama dengan tema keamanan lingkungan yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup. Dari konferensi ini diharapkan masing-masing pihak dapat belajar mengimplementasikan keamanan lingkungan di negaranya.
Acara ini dihadiri pula oleh Wakil Dubes Amerika Serikat untk ASEAN, Josh Cartin, dan Brigadir Jenderal Kevin O'Connel, dari US Pacific Command (USPacom). Konferensi ini akan membahas penanganan bencana alam di Asia Tenggara dan dampak lingkungannya.
Masing-masing negara akan belajar satu sama lain terutama dari AS karena dianggap negara yang telah mengimplementasikan interoperabilitas sipil-militer. Militer AS dan organisasi Atlantik Utara telah mampu menanggapi bencana dan migitasi dampak lingkungan.
Balthasar mengatakan peran militer juga penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup. Kekuatan militer dapat dioptimalkan untuk mengatasi ancaman lingkungan. Selain melindungi dari kriminal lingkungan seperti illegal logging dan illegal fishing, militer dapat disalurkan dalam kegiatan-kegiatan pemulihan lingkungan.
"Kekuatan militer dapat dioptimalkan melalui pemulihan sumber daya air dan sungai yang rusak,reboisasi lahan kritis,dan rehabilitasi terumbu karang yang rusak," imbuhnya.
Balthasar mengatakan konferensi ini ke depannya akan dilakukan secara kontinu. Bahkan ia akan melaksanakan konferenasi nasional antara KLH dengan angkatan bersenjata. Di Indonesia dan negara kepulauan lainnya sedang terancam perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan laut dan erosi pantai.
Isu lainnya yang akan diangkat adalah tentang evakuasi massal akibat bencana. Masalah tersebut akan menimbulkan masalah lain seperti konflik antarnegara dan keamanan sosial. Konflik yang dimaksud, misalnya dari kebakaran hutan, penyelundupan limbah B3, dan illegal logging.
Dijelaskan Balthasar, KLH sebelumnya sudah membuat MoU dengan Kapolri Juni 2010. Tujuannya adalah percepatan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup.
"Tinggal belajar cara mengimplementasikannya dari Konferensi ini," katanya.
Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan itu adalah konferensi pertama dengan tema keamanan lingkungan yang diadakan Kementerian Lingkungan Hidup. Dari konferensi ini diharapkan masing-masing pihak dapat belajar mengimplementasikan keamanan lingkungan di negaranya.
Acara ini dihadiri pula oleh Wakil Dubes Amerika Serikat untk ASEAN, Josh Cartin, dan Brigadir Jenderal Kevin O'Connel, dari US Pacific Command (USPacom). Konferensi ini akan membahas penanganan bencana alam di Asia Tenggara dan dampak lingkungannya.
Masing-masing negara akan belajar satu sama lain terutama dari AS karena dianggap negara yang telah mengimplementasikan interoperabilitas sipil-militer. Militer AS dan organisasi Atlantik Utara telah mampu menanggapi bencana dan migitasi dampak lingkungan.
Balthasar mengatakan peran militer juga penting dalam menjaga kualitas lingkungan hidup. Kekuatan militer dapat dioptimalkan untuk mengatasi ancaman lingkungan. Selain melindungi dari kriminal lingkungan seperti illegal logging dan illegal fishing, militer dapat disalurkan dalam kegiatan-kegiatan pemulihan lingkungan.
"Kekuatan militer dapat dioptimalkan melalui pemulihan sumber daya air dan sungai yang rusak,reboisasi lahan kritis,dan rehabilitasi terumbu karang yang rusak," imbuhnya.
Balthasar mengatakan konferensi ini ke depannya akan dilakukan secara kontinu. Bahkan ia akan melaksanakan konferenasi nasional antara KLH dengan angkatan bersenjata. Di Indonesia dan negara kepulauan lainnya sedang terancam perubahan iklim yang menyebabkan naiknya permukaan laut dan erosi pantai.
Isu lainnya yang akan diangkat adalah tentang evakuasi massal akibat bencana. Masalah tersebut akan menimbulkan masalah lain seperti konflik antarnegara dan keamanan sosial. Konflik yang dimaksud, misalnya dari kebakaran hutan, penyelundupan limbah B3, dan illegal logging.
Dijelaskan Balthasar, KLH sebelumnya sudah membuat MoU dengan Kapolri Juni 2010. Tujuannya adalah percepatan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup.
"Tinggal belajar cara mengimplementasikannya dari Konferensi ini," katanya.