Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya, mengatakan, militer berperan penting mempertahankan kedaulatan negara termasuk menjaga kualitas lingkungan hidup dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan.
Agaknya, hal yang dia nyatakan itu masih belum terlalu membumi dalam doktrin pendidikan dan pembinaan militer di banyak negara. Sungguh begitu, militer memiliki dua fungsi utama, yaitu misi operasi perang dan misi operasi selain perang.
"Militer mempunyai kemampuan besar untuk mengatasi ancaman lingkungan," kata Kambuaya pada Konferensi Keamanan Lingkungan Regional Asia Tenggara di Jakarta, Senin.
"Militer mempunyai kemampuan besar untuk mengatasi ancaman lingkungan," kata Kambuaya pada Konferensi Keamanan Lingkungan Regional Asia Tenggara di Jakarta, Senin.
Konferensi diikuti perwakilan militer dari sembilan negara ASEAN serta perwakilan militer Amerika Serikat, negara Timor Timur, China, dan Australia.
Kambuaya mengatakan, kekuatan militer dapat dioptimalkan melalui berbagai kegiatan seperti pemulihan sumberdaya air dan sungai yang rusak, reboisasi lahan kritis, dan rehabilitasi terumbu karang yang rusak.
Permasalahan perubahan iklim yang dampaknya mulai dirasakan masyarakat dunia juga membutuhkan komitmen untuk mengantisipasinya.
Indonesia dan negara pulau lainnya menghadapi ancaman terhadap kedaulatan karena penaikan permukaan laut dan erosi pantai akibat dampak pemanasan global maupun perubahan iklim.
Akibatnya pulau dan wilayah pesisir akan tenggelam sehingga akan menjadi masalah kedaulatan teritorial.
Isu lain adalah evakusi massal, pemindahan orang akibat perubahan iklim akan menimbulkan risiko serius bagi keamanan karena tidak hanya menghasilkan masalah keamanan sosialtapi juga cenderung menyebabkan ketegangan antar negara.
Potensi konflik tentang masalah lingkungan lintas batas sangat tinggi di Asia Tenggara seperti masalah asap dari kebakaran hutan, penyelundupan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta ilegal logging.
Dalam hal ini peran militer sangat penting untuk menjaga keseimbangan antar negara dalam suatu kawasan regional.
Balthasar mengatakan, militer mempunyai dua fungsi utama dalam penanganan lingkungan, pertama mereka ikut menjaga dan mengawasi lingkungan, fungsi kedua militer diinginkan terlibat dalam menangani masalah lingkungan.
Kambuaya mengatakan, kekuatan militer dapat dioptimalkan melalui berbagai kegiatan seperti pemulihan sumberdaya air dan sungai yang rusak, reboisasi lahan kritis, dan rehabilitasi terumbu karang yang rusak.
Permasalahan perubahan iklim yang dampaknya mulai dirasakan masyarakat dunia juga membutuhkan komitmen untuk mengantisipasinya.
Indonesia dan negara pulau lainnya menghadapi ancaman terhadap kedaulatan karena penaikan permukaan laut dan erosi pantai akibat dampak pemanasan global maupun perubahan iklim.
Akibatnya pulau dan wilayah pesisir akan tenggelam sehingga akan menjadi masalah kedaulatan teritorial.
Isu lain adalah evakusi massal, pemindahan orang akibat perubahan iklim akan menimbulkan risiko serius bagi keamanan karena tidak hanya menghasilkan masalah keamanan sosialtapi juga cenderung menyebabkan ketegangan antar negara.
Potensi konflik tentang masalah lingkungan lintas batas sangat tinggi di Asia Tenggara seperti masalah asap dari kebakaran hutan, penyelundupan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta ilegal logging.
Dalam hal ini peran militer sangat penting untuk menjaga keseimbangan antar negara dalam suatu kawasan regional.
Balthasar mengatakan, militer mempunyai dua fungsi utama dalam penanganan lingkungan, pertama mereka ikut menjaga dan mengawasi lingkungan, fungsi kedua militer diinginkan terlibat dalam menangani masalah lingkungan.