Menurut laporan televisi Aljazeera, NTC telah menetapkan kondisi darurat militer untuk tiga wilayah tersebut. Keputusan ini diambil NTC setelah ketegangan dan bentrokan kembali meletus di daerah tersebut.
"Bentrokan di wilayah al-Jamil dan Zuwara sangat parah dan militer NTC berusaha keras mengontrol kondisi di wilayah tersebut," lapor Aljazeera.
Saat ini, serangan masif masih terjadi di tiga wilayah ini dan berdasarkan keterangan komandan militer di wilayah tersebut serta salah satu perwira militer NTC, salah satu komandan milisi bersenjata dan mantan tahanan yang bernama Shalgham-Shalgham dilaporkan tewas.
Sementara itu, militer NTC berusaha menguasai kondisi di ketiga wilayah ini dan mengancam revolusioner Zuwara akan menyerang mereka jika tidak patuh terhadap militer. Militer NTC juga mengancam akan meminta bantuan jet-jet tempur dan membombardir wilayah ini. Dari Zuwara dilaporkan empat orang tewas akibat bentrokan bersenjata.
Menurut sumber ini, pasukan NTC ditempatkan di sekitar al-Jamil dan Zuwara. Komandan militer NTC mengatakan tidak akan tergesa-gesa menembak mereka yang bertikai. Militer akan memperingatkan kedua pihak yang bertikai untuk mematuhi gencatan senjata. (IRIB Indonesia/MF)