Seluruh umat Hindu baru saja merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934, pada 23 Maret lalu. Tidak hanya di Indonesia, prajurit TNI yang beragama Hindu, yang tergabung dalam Kontingen Garuda UNIFIL 2011–2012 antara lain Satgas Indo FPC XXVI D-2, FHQSU XXVI D-1, CIMIC XXXI – B dan SATGAS INDOBATT XXIII-F, tetap merayakan Nyepi dengan penuh kebahagian dan sukacita.
Perayaan Nyepi kali ini dipusatkan di Indonesian House yang terletak di Markas UNIFIL – Naqoura Lebanon Selatan. Perayaan Nyepi ini diawali dengan upacara persembahyangan bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan "Catur Bratha Penyepian" dengan empat kegiatan yang harus dilaksanakan dan diindahkan, antara lain Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan aktivitas/kerja), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), dan Amati Lelungan (tidak berpergian), di mana kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari.
Dalam penyampaiannya, Kapten Kav I Nyoman Artawan (Pasi Log Indo FPC-D2/UNIFIL) selaku panitia perayaan Nyepi mengatakan, hari raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka yang dirayakan setiap 1 tahun sekali sesudah Tileming Kesanga pada tanggal sasih Kedasa. Di mana, pada hari ini seluruh Umat Hindu merayakan Catur Bratha dan Tapa, Bratha, Yoga, Semadhi.
"Hari Raya Nyepi mempunyai makna sebagai evaluasi diri, membersihkan diri dari berbagai macam noda dan debu yang dilakukan selama 1 tahun terakhir, sehingga melalui kesucian dan keheningan diharapkan umat Hindu mengerti akan hakekat tujuan kehidupan di dunia ini," ujar Nyoman.
Di samping itu pula, tambahnya, perayaan Nyepi kali ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon memiliki kesiapan lahir batin untuk menghadapi setiap tantangan dalam pelaksanaan tugas maupun dalam kehidupan di tahun yang baru.
Perayaan Nyepi kali ini dipusatkan di Indonesian House yang terletak di Markas UNIFIL – Naqoura Lebanon Selatan. Perayaan Nyepi ini diawali dengan upacara persembahyangan bersama dan dilanjutkan dengan kegiatan "Catur Bratha Penyepian" dengan empat kegiatan yang harus dilaksanakan dan diindahkan, antara lain Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak melakukan aktivitas/kerja), Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang), dan Amati Lelungan (tidak berpergian), di mana kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari.
Dalam penyampaiannya, Kapten Kav I Nyoman Artawan (Pasi Log Indo FPC-D2/UNIFIL) selaku panitia perayaan Nyepi mengatakan, hari raya Nyepi adalah hari pergantian tahun Saka yang dirayakan setiap 1 tahun sekali sesudah Tileming Kesanga pada tanggal sasih Kedasa. Di mana, pada hari ini seluruh Umat Hindu merayakan Catur Bratha dan Tapa, Bratha, Yoga, Semadhi.
"Hari Raya Nyepi mempunyai makna sebagai evaluasi diri, membersihkan diri dari berbagai macam noda dan debu yang dilakukan selama 1 tahun terakhir, sehingga melalui kesucian dan keheningan diharapkan umat Hindu mengerti akan hakekat tujuan kehidupan di dunia ini," ujar Nyoman.
Di samping itu pula, tambahnya, perayaan Nyepi kali ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon memiliki kesiapan lahir batin untuk menghadapi setiap tantangan dalam pelaksanaan tugas maupun dalam kehidupan di tahun yang baru.