Pejabat Amerika Serikat (AS) dan analis militer tengah dirudung kekhawatiran, bahwa Israel akan meluncurkan serangan rudal ke Iran dan nantinya memicu serangan balasan dari Teheran.
Ketegangan memang terjadi antara kedua negara ini, menyusul program nuklir Iran yang dituduh dapat menghasilkan senjata nuklir. Israel khawatir bahwa senjata yang dituduhkan itu dapat digunakan untuk menyerang Negara Yahudi.
Serangan rudal berbalasan ini dapat cepat merembet menuju konflik regional, yang tentunya memicu AS untuk turun tangan melindungi kepentingannya di Timur Tengah. Dalam kata lain, AS bisa saja memberikan bantuan kepada Israel yang selama ini merupakan sekutu terdekatnya.
Menurut beberapa analis militer, serangan dari Israel bisa diarahkan ke beberapa instalasi nuklir terpenting Iran melalui serangan udara dan rudal. Israel bisa saja mengerahkan pesawat pengebom tak berawak untuk menyerang Iran.
Tetapi para ahli belum bisa mengukur kekuatan Iran bila negara mereka diserang. Mereka pun memperkirakan akan menggunakan rudal untuk melancarkan serangan balasan.
Menurut beberapa ahli, Iran memiliki rudal yang mematikan lebih banyak dari Israel dan memiliki kemampuan menyentuh wilayah populasinya.
"Saya kira bila Israel menyerang, Iran akan memberikan respons yang setimpal," ujar ahli dari Seton Hall University Christopher J Ferrero seperti dikutip NBC News, Rabu (29/2/2012).
Ferrero menambahkan, Iran akan melancarkan serangan ke kota besar Israel dengan menggunakan rudal Shahab 3. Rudal ini memang tidak seakurat milik Israel, tetapi amat efektif untuk menciptakan teror dan kerusakan hebat.