FILIPINA membeli kapal perang bekas Amerika, Hamilton, yang menjadi bagian dari US Coast Guard. Pembelian itu adalah upaya untuk memodernisasi angkatan laut negara yang menjadi sekutu Amerika tersebut.
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Manila Bay, Selasa (23/8), Presiden Benigno Aquino mengatakan kehadiran kapal perang Hamilton menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata negara itu dalam melindungi aset dan wilayah perairan Filipina.
Presiden berjanji bukan hanya membeli kapal perang, tapi juga helikopter dan kendaraan patroli.
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Manila Bay, Selasa (23/8), Presiden Benigno Aquino mengatakan kehadiran kapal perang Hamilton menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata negara itu dalam melindungi aset dan wilayah perairan Filipina.
Presiden berjanji bukan hanya membeli kapal perang, tapi juga helikopter dan kendaraan patroli.
Kapal berumur 46 tahun dengan bobot 3.075 ton itu adalah kapal tercanggih yang dimiliki AL negara itu. Armada kapal AL Filipina sebagian besar adalah kapal-kapal tua sisa Perang Dunia II.
Hamilton berangkat dari San Francisco pada 18 Juli dan tiba di Filipina Rabu lalu. Hamilton akan menggantikan tugas Raja Humabon, yang sudah harus pensiun karena usianya sudah tua. Tidak disebutkan berapa uang yang dikeluarkan Filipina untuk membeli kapal tersebut.
Sebagai sekutunya, Amerika berjanji membantu Filipina memodernisasi militernya di tengah memanasnya hubungan Filipina dan China karena sengketa Pulau Spratly di Laut China Selatan.
Baik Filipina dan Vietnam menuduh China mengganggu eksplorasi minyak mereka. Sebaliknya China berkukuh bahwa pulau itu adalah miliknya.
Filipina mengganti nama Hamilton dengan BRP Gregorio del Pilar. Tugas kapal tersebut termasuk membantu kegiatan search and rescue.