PENGERAN Harry atau Kapten Harry Wales akan meluncurkan roket untuk kali pertama melalui helikopter saat berlatih tempur di pangkalan militer AS di California dan Arizona.
Letnan Angkatan Darat Inggris, Kolonel Peter Bullen menyatakan jika salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris itu melewati dua bulan pelatihan pilot, ia akan semakin dekat untuk siap bertempur dan akan berada di garis depan di Afganistan, dimana mayoritas pilot dan awak helikopter Apache dikerahkan seusai pelatihan.
Letnan Angkatan Darat Inggris, Kolonel Peter Bullen menyatakan jika salah satu anggota keluarga kerajaan Inggris itu melewati dua bulan pelatihan pilot, ia akan semakin dekat untuk siap bertempur dan akan berada di garis depan di Afganistan, dimana mayoritas pilot dan awak helikopter Apache dikerahkan seusai pelatihan.
Pejabat militer Inggris dan Amerika menginformasikan kepada wartawan bahwa sebuah helikopter Apache yang dioperasikan Harry dan kru melakukan serangan, dan melakukan manuver yang disebut Latihan Crimson Eagle.
Namun kedatangan sang pangeran tidak diungkapkan oleh para pejabat militer kedua negara, hanya disiarkan melalui sebuah siran pers militer.
Pejabat militer tersebut menyatakan jika publik dapat menemui pewaris ketiga tahta kerajaan dan 19 penerbang Inggris lainnya saat diberikan istirahat dan pelatihan intensif.
“Waktu istirahat adalah waktu pribadi yang berkisar satu hingga dua hari. Dan saat itu, pangeran dan saudara-saudaranya akan bebas untuk melakukan apapun yang mereka inginkan, baik bowling di kota gurun kecil El Centro yang berpopulasi 42.000, atau mengunjungi San Diego , Palm Springs, atau bahkan Las Vegas, jika mereka memiliki waktu atau tenaga,” jelas Bullen.
Bullen juga menyatakan,latihan helikopter itu akan memerlukan 20 kelompok penerbang Inggris yang harus menerima semua pelajaran yang telah mereka terima dalam 14 bulan terakhir dari pelatihan mereka.
Jika berhasil, Harry dan teman-temannya akan dianggap siap dibatas pertempuran dan memiliki empat sampai enam bulan lagi pelatihan di Inggris sebelum mereka dianggap sepenuhnya siap tempur.
Putra pasangan Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana itu bertugas di garda depan di Afganistan sebeagai pengontrol udara ke depan dan melihat pertempuran, namun ia ditarik pada Februari 2008. Kakak Harry, pangeran William yang juga sebagai seorang perwira tentara sebenarnya juga berada di medan pertempuran, namun secara khusus sang pewaris tahta itu dilarang untuk bertempur.
Menurut Telegraph di London, Harry akan kembali ke Afghanistan pada tahun depan setelah ia menyelesaikan pelatihan. Dia telah diberitahu oleh instruktur terbang jika ia memiliki "bakat alami" untuk terbang.
Selama pelatihan Harry tidak akan menerima perlakuan khusus di pangkalan. Dia akan diperlakukan seperti siswa yang lain.