PRESIDEN AS Barack Obama diminta segera menyusun rencana mempercepat penarikan pasukannya dari Afghanistan oleh Senat AS melalui suara di Kongres, Rabu (30/11).
Juni 2011, Obama pernah menyeru sekitar sepertiga pasukan AS atau 33.000 tentara meninggalkan Afghanistan pada akhir musim panas mendatang.Sisanya yang sebanyak 66.000 tentara, ditarik secara bertahap hingga akhir peralihan kendali keamanan ke pihak Afghanistan pada 2014.
Keputusan Senat kendalian Demokrat untuk mempercepat penarikan itu muncul pada amandemen bagi rancangan tahunan undang-undang pertahanan, tapi kemungkinan menjadi hukum sangat tipis.
Juni 2011, Obama pernah menyeru sekitar sepertiga pasukan AS atau 33.000 tentara meninggalkan Afghanistan pada akhir musim panas mendatang.Sisanya yang sebanyak 66.000 tentara, ditarik secara bertahap hingga akhir peralihan kendali keamanan ke pihak Afghanistan pada 2014.
Keputusan Senat kendalian Demokrat untuk mempercepat penarikan itu muncul pada amandemen bagi rancangan tahunan undang-undang pertahanan, tapi kemungkinan menjadi hukum sangat tipis.
Permintaan serupa bagi percepatan peralihan gerakan tentara dari AS ke pihak berwenang Afghanistan hampir kalah di Dewan Perwakilan Rakyat kendalian Republik pada Mei.
Jeff Merkley, politisi dari Demokrat menyatakan suara Senat itu mewakili semua pesan ke presiden Demokrat tersebut, bahwa sudah waktunya mengakhiri peran tempur AS.
"Pasukan AS berhasil mencapai dua tujuan utama, yang ditetapkan ketika ke Afghanistan, yakni menghapus markas pelatihan Al-Qaeda dan memburu serta mengadili yang bertanggung jawab atas serangan 11 September," kata pernyataan Merkley yang mengacu pada serangan 11 September 2001.
"Inilah waktu membawa orang kita pulang. Senat Amerika Serikat mengirim pesan itu kepada Presiden pada hari ini dengan istilah tegas.”
Amandemen tersebut ditolak satu suara. John McCain dari Republik, yang menentangnya, menyatakan panglima tentara AS tidak nyaman dengan pengumuman penarikan oleh Obama pada Juni dan mengatakan bahwa mempercepatnya adalah "sembrono dan salah".
Suara Senat itu muncul saat anggota parlemen Amerika Serikat terus mencari cara memotong pengeluaran pemerintah dan mengendalikan defisit besar anggaran.
Kegelisahan di Washington atas perang satu dasawarsa di Afghanistan itu melonjak di tengah peningkatan kekhawatiran tentang keketatan anggaran dan pengangguran tinggi.
Dalam pembahasan amandemen itu, Merkley menyatakan kemelut di Afghanistan merugikan Amerika Serikat hampir setengah triliun dolar dan bahwa sudah waktunya "membawa tentara dan pajak pulang".