PESAWAT tanpa awak (drone) Israel yang memiliki kemampuan mencapai Iran, telah jatuh dalam sebuah percobaan terbang hari Minggu. Demikian disampaikan oleh Departemen Pertahanan Israel.
Drone tipe Eitan itu berputar-putar di udara, sebuah sayapnya patah, lalu jatuh dalam bentuk bola api. Begitu dikatakan sakti mata. Tak ada korban jatuh dalam peristiwa ini, dan penyebab jatuhnya pesawat itu sedang diselidiki.
Israel mengungkapkan keberadaan Eitan hampir 2 tahun lalu, dalam sebuah demonstrasi kemampuan pesawat itu yang tak biasa. Pesawat itu mampu terbang 1000 kam (620 mil) – berarti ia mampu mencapai sebagian wilayah Iran.
Pesawat itu didisain untuk tugas pengintaian. Tapi ia bisa dimodifikasi untuk membawa rudal, perusahaan yang membuatnya mengungkapkan hal itu dalam peluncuran pesawat itu Februari 2010.
Letnan Kolonel Angkatan Udara Israel, Shlomo Nissin, menolak bicara detil tentang kemampuan pesawat, tapi ia berkata,’’Kemampuan masa datang pesawat bisa membawa apa saja yang diperlukannya.”
General Manager Industri Luar Angkasa Israel Tommy Silbering mengatakan drone itu bisa mengudara di ketinggian selama 24 sampai 36 jam. ‘’Ia akan menjadi sistem senjata utama dalam perang yang akan datang,’’ katanya.
Eitan berarti kuat dalam bahasa Ibrani. Pesawat itu punya 26 meter rentang sayap, dengan mesin 1200 tenaga kuda. Menurut IDF, Desember lalu, Israel memiliki tiga tipe pesawat terbang tanpa awak (drone)