Diam-diam, Obama Jual Bom Bunker ke Israel

0 komentar
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Barrack Obama selalu memiliki dua sisi yang bertentangan jika berkaitan dengan Israel. Secara publik, Obama menekan Israel untuk membuat konsesi lebih banyak kepada Palestina. Namun diam-diam, Presiden Obama mengizinkan bantuan baru yang signifikan kepada militer Israel. Yaitu, penjualan 55 bom penembus bunker (bunker busters).

Hal tersebut akan diungkap Newsweek dalam laporannya pada Senin (26/9). Namun, situs berita online yang berafiliasi dengan majalah itu, The Daily Beast, telah menurunkan laporan awalnya pada Jumat (23/9).



Menurut laporan eksklusif tentang kerjasama militer yang sedang tumbuh di antara kedua sekutu tersebut, pejabat AS dan Israel mengatakan kepada Newsweek bahwa bom penembus bunker GBU-28 itu telah dikirimkan ke Israel pada 2009, atau hanya beberapa bulan setelah Obama menjabat sebagai presiden. Sejak lama, bom itu sangat diinginkan oleh Israel karena sangat berguna untuk menyerang situs nuklir Iran yang sebagian besar berada di bawah tanah.

James Cartwright, Jenderal Korps Marinir, yang menjabat hingga Agustus sebagai Wakil Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada Newsweek para pemimpin militer tidak keberatan terhadap penjualan itu. Justru sebaliknya, Cartwright mengatakan, ada pertimbangan tentang “bagaimana Iran akan mempersepsi itu” dan “bagaimana Israel bisa memahami itu”. Dengan kata lain, kata Cartwright, apakah penjualan itu bisa dilihat sebagai lampu hijau bagi Israel untuk menyerang situs nuklir Iran suatu hari nanti?

Pentagon sendiri menolak mengonfirmasi penjualan itu. Namun, Juru Bicara Gedung Putih George Little mengatakan bahwa AS “tetap berkomitmen membantu Israel mempertahankan keunggulan kualitatif militernya.”

Meskipun Israel telah berulang kali mencari senjata tambahan untuk kebutuhan menyerang situs nuklir sipil Iran, Badan Tenaga Atom PBB IAEA telah berulang kali pula menjamin bahwa program nuklir Iran bersih dari penyimpangan untuk tujuan militer.

Hal sama justru tidak berlaku bagi program nuklir Israel. Meskipun sesekali pejabat Israel menyebutkan persenjataan nuklir mereka, secara resmi Israel tidak pernah mengakui hal itu. Israel juga terus menolak untuk mengizinkan inspektur IAEA masuk ke dalam situs nuklir mereka.

Enter your email address:

Leave a Reply