Pesawat Siluman Rusia Superpintar

0 komentar
SUKHOI T-50, jet tempur berteknologi stealth (siluman) milik Rusia baru saja diluncurkan dalam pameran dirgantara MAKS-2011 di Moskow, Rabu (17/8).

Pesawat tersebut masih dalam pengembangan, sehingga sebagian besar spesifikasi teknisnya rahasia.

Pesawat tempur siluman Rusia itu disebut-sebut akan menjadi pesaing tangguh F22 Raptor milik Amerika Serika (AS).



Untuk penggemar penerbangan di Rusia, T-50 kerap disebut dengan PAK FA (singkatan dalam bahasa Rusia untuk sistem canggih pesawat garda depan).

Jet tempur itu masih terus dikembangkan biro desain Sukhoi di bawah pengawasan United Aircraft Corporation. Seluruh proyek dilakukan secara rahasia. Saking rahasianya, pejabat United Aircraft mengatakan tidak bisa berbicara kepada media tentang T-50.

Meskipun informasinya masih samar, jet tempur PAK FA tetap menjadi prioritas utama bagi industri pesawat di Rusia.

"AS dan Rusia adalah dua negara di dunia yang memiliki potensi teknologi untuk melaksanakan proyek besar berskala nasional untuk mengembangkan jet tempur generasi kelima," kata Igor Korotchenko, Direktur Centre for Analysis of World Arms Trade, seperti dikutip Russia Today, Jumat (19/8).

"Faktanya, Rusia telah menunjukkan dua model baru di pameran dirgantara MAKS-2011. Ini bukti kuat bahwa teknologi penerbangan Rusia dalam keadaan sangat baik."

Sukhoi T-50 dilaporkan bisa melakukan tugas tempur dalam kondisi cuaca apa pun dan di setiap waktu. Ia bisa menampilkan lapisan pelindung khusus yang mampu mereduksi pantauan radar anti-pesawat. Pesawat ini juga mampu terbang pada kecepatan supersonik.

"Ini jet tempur generasi baru, jauh lebih nyaman untuk terbang. Semuanya dirancang untuk keamanan. Ia bisa terbang rendah dengan aman, bahkan meski mendekati kecepatan nol. Ia pun aman meski harus terbang dengan ekor terlebih dulu. Lingkungan data di kokpit juga baru. Pesawat tempur ini memberi dukungan data intelijen kepada pilot,” kata Sergey Bogdan, salah seorang pilot yang menguji PAK FA.

Pengembangan T-50 baru tuntas pada 2015. Dan inilah masalahnya. Ketika pengembangan tuntas, pesawat tempur Rusia generasi kelima itu akan memberi waktu bagi F-22 dan F-35 AS untuk mengembangkan kemampuan siluman dan manuvernya.

Enter your email address:

Leave a Reply