Prajurit TNI Latihan Hadapi Ancaman di Lebanon

0 komentar
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F/UNIFIL (Indobatt) melaksanakan latihan kesiap siagaan menghadapi ancaman kondisi keamanan di wilayah Lebanon Selatan yang dinilai mengganggu keselamatan jiwa personel Satgas,  penilaian situasi tersebut dinyatakan dengan Alert Status oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon), pelaksanaan latihan dilaksanakan secara serentak oleh seluruh Kompi-kompi jajaran Indobatt baik yang berada di UN Posn 7-1, Adshid al Qusayr maupun yang berada di luar 7-1, Kamis (8/3/2012).


Latihan dilaksanakan dalam bentuk Dril Teknis hingga Dril Taktis.  Dril teknis dilaksanakan untuk menentukan kedudukan pasukan pada saat stelling, menentukan kedudukan senjata bantuan, penempatan kendaraan tempur hingga teknis memasuki ruang perlindungan atau Shelter, sehingga pada saat pelaksanaan Dril Taktis masing-masing personel tahu posisi dan tugasnya masing-masing.

Skenario latihan diperanggapkan situasi keamanan di Lebanon, khususnya di sekitar compound Indobatt mengalami ganguan keamanan pada eskalasi tertentu hingga mengancam keselamatan jiwa personel.

Dalam latihan sesuai prosedur tetap UNIFIL Alert Status Keamanan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Kuning, Merah dan Hitam. Untuk status Kuning, kegiatan masih berjalan seperti biasa, seluruh personel melaksanakan tugas sesuai fungsi dan jabatannya masing-masing tetapi tetap menjaga kewaspadaan. Perubahan status dari Kuning ke Merah diberlakukan apabila terjadi gangguan atau serangan senjata lintas datar terhadap pos-pos dan compoun UNIFIL, tindakan yang dilaksanakan  seluruh personel dengan membawa senjata dan perlengkapan perorangan masuk ke tempat stelling masing-masing yang telah ditentukan, dan atas perintah seluruh patroli yang sedang beroperasi diperintahkan untuk segera kembali ke pos/camp masing-masing atau ke pos UNIFIL terdekat.

Apabila serangan lintas datar berubah menjadi lintas lengkung dan situasi tidak bisa diatasi, maka seluruh personel harus memasuki Shelter atau tempat perlindungan yang telah disiapkan dengan membawa senjata dan perlengkapan perorangan hingga situasi dinyatakan aman, apabila situasi keamanan belum juga mereda tindakan yang dilakukan UNIFIL hingga mengevakuasi seluruh personel UNIFIL yang berada di Lebanon, kembali ke negaranya masing-masing.

Menurut Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono yang turut dalam latihan tersebut mengatakan, ”latihan ini dilaksanakan dalam rangka melatih seluruh personel Satgas termasuk unsur pimpinan, mengerti apa yang harus mereka lakukan apabila terjadi eskalasi situasi keamanan yang mengancam keselamatan jiwa personel Satgas,” ucapnya.

Latihan ini merupakan program triwulan Indobatt untuk melatih kesiap siagaan personelnya  dalam mengantisipasi perubahan situasi keamanan di Lebanon.

Enter your email address:

Leave a Reply