RI Produksi Rudal di Dalam Negeri

0 komentar
JAKARTA– Pemerintah berencana membangun pabrik peluru kendali (rudal) C-705 di dalam negeri. Untuk proyek ini, pemerintah bekerja sama dengan China.

Kerja sama pengadaan rudal sudah ditandatangani pemerintah beberapa waktu lalu di China.Rudal C-705 ini diproyeksikan untuk mempersenjatai kapal perang milik TNI Angkatan Laut. ”Sekarang sedang dibicarakan untuk membangun pabrik peluru kendali C-705 di Indonesia,”kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro di Jakarta kemarin. Dalam kunjungan sekaligus penandatanganan kerja sama pada 19–21 Februari lalu, Menhan sempat meninjau dua kompleks industri pertahanan China yang terkait dengan produksi rudal.

Menurut Purnomo,kerja sama ini menguntungkan bagi pembangunan pertahanan. Keberadaan pabrik juga bakal berdampak positif bagi perekonomian dan penyediaan lapangan kerja. Dengan produksi sendiri, lanjut dia, nantinya kemampuan persenjataan akan meningkat cukup signifikan.”Kalau bisa produksi dalam negeri. Kami akan memasang rudalrudal itu di daerah perbatasan untuk pengamanan,”ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, kerja sama ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia tidak bergantung pada negara tertentu dalam pembangunan pertahanan. Menhan juga tidak khawatir pembangunan pabrik rudal bakal berdampak pada hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) sekalipun antara China dan AS sedang memanas akibat masalah Laut China Selatan.

Rudal C-705 ini punya jarak tembak sampai 140 km. Senjata ini akan ”dikawinkan” dengan kapal perang TNI Angkatan Laut produksi dalam negeri, yakni kapal kawal cepat rudal (KCR). Kadispenal Laksma TNI Angkatan Laut Untung Suropati menjelaskan, nantinya TNI Angkatan Laut akan memiliki cukup banyak KCR. Sejauh ini baruada enam KCR, di antaranya berukuran panjang 40 meter produksi dalam negeri. Idealnya, Indonesia memiliki 35 unit KCR.

”Perairan Indonesia cocok untuk pengoperasian KCR,terutama di wilayah barat karena cukup dangkal,”jelasnya. Sejauh ini, TNI Angkatan Laut juga sudah menggunakan rudal Yakhont untuk KRI Oswald Siahaan yang berkelas freegate. Rudal berdaya jelajah sekitar 300 km dengan akurasi tembakan 99% itu produksi Rusia. Khusus untuk rudal C-705,TNI Angkatan Laut sudah dua kali melakukanujicoba.Hasilnya cukup memuaskan untuk dipilih sebagai senjata kapal KCR.

Direktur PT Pindad Tri Harjono beberapa waktu lalu menuturkan, pihaknya juga berencana mulai memproduksi rudal. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan TNI sesuai dengan target MEF.Tahun ini akan mulai merambah kaliber besar untuk persenjataan kavaleri. Termasuk produk baru seperti rudal dan roket. fefy dwi haryanto

Enter your email address:

Leave a Reply