TNI Disambut Hangat di Lebanon

0 komentar

Seorang prajurit TNI menggapai tangan seorang anak dan menyalaminya, saat berpatroli di Lebanon. Beberapa anak dan orang dewasa lainnya memandang mereka dengan senang. 

“Indonesia, Indonesia…,” kata sejumlah anak riang, Minggu (11/3) waktu setempat. Lebanon adalah negeri tua, tempat Kahlil Gibran dilahirkan. Republik ini merupakan sebuah negara di Timur Tengah, sepanjang Laut Tengah. Berbatasan dengan Suriah di Utara dan Timur dan dengan Israel di Selatan. Lebanon dianggap sebagai ibukota perbankan di dunia Arab dan umumnya dianggap sebagai “Swiss di Timur Tengah” Karena kekuatan finansialnya, Lebanon juga menarik banyak sekali wisatawan, hingga ibukotanya, Beirut, dirujuk banyak orang sebagai “Parisnya Timur Tengah.” Tapi kemudian, nasib bangsa itu terus bergeser ke arah yang kurang baik.

Misi perdamaian
PBB mengutus misi perdamaian ke negara itu. Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL (Indo-batt) melaksanakan patroli bersama dengan pasukan tentara Lebanon LAF (Lebanese Armed Force) di sekitar area Kompi Chetah UN Posn 9-2, Az Ziqqiyah, Minggu (11/3), waktu setempat. Sehari sebelumnya, Ibu Negara Lebanon, Wafaa Sieman, memberikan piagam penghargaan kepada seluruh wanita TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB itu. Perwira Penerangan Satuan Tugas Kontigen Garuda (Satgas Konga) XXIII-F/Unifil, Lettu Inf Suwandi, mengatakan penghargaan diberikan serangkaian peringatan Hari Wanita se-Dunia, di Kota Tyer, Lebanon Selatan.

Penghargaan yang sama juga diberikan kepada wanita Angkatan Bersenjata negara lain yang tergabung pula dalam UNIFIL antara lain dari China, Itali, Nepal, India, Perancis, Malaysia, Spanyol, Korea, Ghana, Turki dan Kamboja. Dari 1.314 prajurit TNI yang tergabung dalam tugas misi perdamaian di Lebanon, 14 orang di antaranya wanita, mereka tergabung dalam berbagai Satuan Tugas antara. Pekan lalu, Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, mengunjungi prajurit TNI yang sedang di Lebanon.

Kunjungan Panglima selama tiga hari itu, khususnya di Indobatt, untuk mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian PBB di Lebanon. Kedatangan Suhartono disambut Komandan Satgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono didampingi Wakil Komandan Satuan Tugas Letnan Kolonel Marinir FJH Pardosi, beserta para perwira jajaran Indobatt. Selain itu, kibaran bendera Merah Putih dan bendera Lebanon dari anak-anak Lebanon yang berada di sekitar area operasi Indobatt turut menyambut kedatangannya. Tak hanya itu tokoh masyarakat dan tokoh agama Lebanon Selatan juga ikut menyambut kedatangan Suhartono.

Patroli
Prajurit TNI melakukan berbagai patroli dan disambut hangat rakyat setempat. “Patroli dibagi dua chek point, start diawali dari Markas Kompi C UN Posn 9-2 menuju chek point-1 di daerah Alman, tempatnya merupakan ketinggian di atas sungai Litani River. Rutenya melewati beberapa perkampungan penduduk antara lain Al Qusayr, Ett Taibe dan Deir Siriane, begitu juga rute kembali mengambil arah sebaliknya,” kata Wakil Komandan Satgas Indobatt Letkol Mar FJH. Pardosi melalui pesan elektronik, Senin.

Patroli yang diberi sandi Counter Rocket Lounching Operation (CRLO) 466 ini, dilaksanakan untuk menjaga agar wilayah Indobatt, terutama di sekitar sungai Litani River Area Kompi C aman dari upaya-upaya peluncuran roket oleh kelompok tertentu ke wilayah Israel. Pelaksanaan patroli dilaksanakan selama empat jam, dimulai pukul 14.00 hingga 17.00 waktu setempat. Kendaraan yang digunakan prajurit Indobatt yaitu kendaraan tempur jenis BTR-80, dengan jumlah personel 10 orang dipimpin Komandan Tim Lettu Mar Arifin Manalu. Sedangkan dari LAF menggunakan Mobil jeep jenis Amphibi dengan jumlah personel 8 orang dipimpin Lettu Habiib dari Batalyon 82/Brigade 8 LAF. 

Menurut Antara selain melaksanakan patroli CRLO, Indobatt bersama LAF juga melaksanakan kegiatan patroli lainnya yaitu ADP (Area Domination Patrol) dan Foot Patrol yang rutin dilaksanakan, sesuai perintah dari Sektor Timur UNIFIL.

Enter your email address:

Leave a Reply