Kemhan: Tidak Ada Markup Anggaran Pembelian Sukhoi Jumat, 02/03/2012 - 22:46

0 komentar
Kementerian Pertahanan menegaskan bahwa tidak ada penggelembungan anggaran dalam pembelian enam unit Sukhoi Su-30 MK2 dari Rosoboron Export, Rusia.
 
"Adanya mark up sebesar 55 juta dolar AS itu hanya hitung-hitungan yang berbeda," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin di Bandung, Jumat (2/3).

Dijelaskannya, bisa jadi adanya selisih harga dari 475 juta dolar AS dan versi Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin sebesar 420 juta dolar AS akibat ketidaksamaan dalam melihat spare part suku cadang maupun spesifikasi lainnya. Karena itu, pihaknya bakal mengklarifikasikan hal itu kepada Mabes TNI AU. "Ini hanya masalah penghitungan saja yang tidak klop," ujarnya.

Hartind menegaskan, lantaran pembelian menggunakan mekanisme goverment to goverment (G to G) maka tidak boleh ada perantara. Sehingga pembelian tidak menggunakan broker dan Kemenhan hanya memberikan pendanaan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan TNI AU.

"Semua G to G kebijakannya, jadi tak ada broker. Tapi, user-nya itu TNI AU," ujar Hartind.
Sementara itu di tempat berbeda, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Azman Yunus mengaku tidak tahu menahu persoalan tersebut. TNI AU hanya memberikan spesifikasi yang dibutuhkan dalam pengadaan alutsista untuk ditindak lanjuti oleh Kemhan.

“Sesuai peraturan, pengadaan alutsista TNI prosesnya ada di Kemhan. Soal itu silakan ditanyakan ke Kemhan,” imbuh Azman.

Enter your email address:

Leave a Reply