Rencana Pembelian Helikopter Apache Belum Deal

0 komentar
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia menyatakan pembelian delapan unit helikopter tempur jenis Apache dari Amerika Serikat belum memasuki tahap kontrak. Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, mengaku belum ada persetujuan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika Serikat soal rencana pembelian itu. "Prioritasnya masih untuk main battle tank, roket, dan rudal armed," katanya di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa, 28 Februari 2012.


Meski begitu, pembelian delapan unit Apache dari Amerika termasuk dalam daftar belanjaan alat utama sistem persenjataan. Daftar itu disusun untuk memenuhi standar kekuatan minimum (minimum essential forces) TNI yang dirancang sampai 2024.

Selain heli jenis Apache, alat utama sistem persenjataan yang akan dibeli secara bertahap sampai 2024, antara lain kendaraan tempur jenis main battle tank, rudal, helikopter serbu dan segala macam perlengkapan militer lainnya. "Itu ditata sampai 2024," kata Iskandar.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah berencana untuk membeli sejumlah heli tempur jenis Apache dari Amerika. Hal itu dilakukan untuk menambah kekuatan alutsista. "Kalau tidak salah sebanyak delapan unit," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantornya, Kamis, 9 Februari 2012, lalu.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan akan banyak proyek pengadaan alutsista. Jenis alutsista yang dibeli beragam, yang bergerak dan tidak bergerak. Rencana pembelian diajukan oleh ketiga matra (TNI AD, TNI AL dan TNI AU) ke Markas Besar TNI, lalu ke kementerian. "Dari situ (baru) ada pembelian," kata Purnomo.

Enter your email address:

Leave a Reply